Cara Hemat Listrik

Cara Hemat Listrik

Di tahun 2012 sebagaian besar sudah menggunakan pulsa listrik. Tetapi ada juga yang menggunakan pascabayar listrik. Disini kita akan membahas cara hemat listrik untuk yang pascabayar (Tagihan Listrik Bulanan).

Peralatan elektronik di rumah terbagi dalam dua golongan besar yang selalu on dan yang hanya dipakai sesekali (insidentil). Alat yang selalu on misalnya kulkas, dispenser, rice cooker-warmer (magic com), serta exhaust fan. Sementara alat elektronik yang digunakan secara insidental contohnya lampu, tv, AC, Vcd/DVD player, Komputer, pompa listrik, microve, dan banyak lagi.

Biasanya, daya yang diperlukan peralatan elektronik insidentil lebih besar dibandingkan dengan alat yang selalu on.

Setelah mempelajari peralatan elektronik yang on dan insidentil,   kita menuju cara hemat listrik dengan cara menghitung harga tarif dasar  listrik (TDL). Besar TDL menurut di website PLN di bagi atas beberapa golongan:
Golongan  R1: (200 va) 1 Kwh = Rp. 320,- untuk pemakaian sampai dengan 20 kWh
Golongan  R2: (2200- 6600 va) 1 Kwh = Rp. 575,-
Golongan  R2: (>2200 va) 1 Kwh = Rp.621,-

Rumah tangga umumnya termasuk R1. Namun karena tarif Rp.320,-/kWh hanya berlaku untuk penggunaan 20 kWh, perhitungan biaya  listrik sebenarnya (dia atas 20 kWh ) lebih banyak menggunakan harga Rp. 575,-/kWh, meski termasuk golongan RI.
Kalau memakai rumus di atas , microwave 800 watt yang digunakan selama 60 menit (1 jam) akan dihitung sebagai  800 x 1 = 800 watt- jam, atau umumnya disebut dalam satuan kilowatt - hour sebagai 0,8 kWh. Dengan perhitungan yang sama, magic com 40 watt yang dinyalakan selama 24 jam akan mengonsumsi daya listrik 40 x 24 = 0,96 kWh.

Dari contoh itu jelas bahwa penymbang biaya terbesar dalam tagihan listrik bulanan kita belum tentu peralatan elektronik berdaya besar. Jika kita ingin cara hemat listrik, sebaiknya beri perhatian lebih pada peralatan listrik yang selalu on. Tentu saja saran ini berlaku jika Anda mejalankan bisnis di rumah. Saran ini hanya berlaku bagi keluarga  yang mengonsumsi listrik benar - benar untuk keperluan rumah tangga saja.

pernah dipostkan oleh : andikapriyanto.blogspot.com   (07062012)
sekedar berbagi pengalaman, terimakasih
window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);